Sekilas Gambaran Perekonomian Gresik di Masa Lalu

tambak gresik yang masih eksis hingga sekarang 768x308 » Sekilas Gambaran Perekonomian Gresik di Masa Lalu

Sejak dulu, salah satu perekonomian Gresik di masa lalu yang terkenal ialah perindustriannya sebagai penghasil semen pertama di Indonesia. Selain terkenal akan industri semen, dulu Gresik juga merupakan salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Jatuh bangun pernah dialami oleh kota Gresik dalam membangun perekonomian. Seperti apa perekonomian Gresik dari dulu hingga kini berhasil menjadi salah satu penyokong ekonomi negara?

Pertumbuhan dan Perkembangan Perekonomian Gresik di Masa Lalu

Sebelum tumbuh menjadi kota industri, perekonomian Gresik di masa lalu pun sudah menggenggam potensi di bidang perniagaan, pertanian, dan tambak-tambak kecil. Bahkan, sejak zaman Majapahit, Gresik sudah mengenal sistem ‘patih tambak’ dimana itu merupakan sebuah sistem upeti yang diatur oleh pegawai-pegawai kerajaan Majapahit.

tambak gresik yang masih eksis hingga sekarang » Sekilas Gambaran Perekonomian Gresik di Masa Lalu

Pada abad ke-11, Gresik adalah titik pusat pertemuan pedagang-pedagang di banyak bangsa seperti Gujarat, Arab, dan Cina. Sedangkan pada abad ke-14, Gresik merupakan pelabuhan dan kota dagang utama yang menjadi transit bagi kapal-kapal pedagang dari Maluku yang menuju ke Sumatera dan daratan Asia. Berlanjut pada abad ke-15, Gresik pun mendapat julukan ‘permata Pulau Jawa di antara pelabuhan dagang’ karena kemampuannya menjadi pelabuhan dagang skala Internasional.

Tidak hanya sampai situ, perekonomian Gresik di masa lalu semakin tumbuh saat usaha penyamakan kulit di kawasan Kampung Kemasan mulai muncul dan berkembang pada tahun 1890. Industri ini berkembang dengan baik, bahkan Gresik pun berubah menjadi central penyemakan kulit. Hal ini menjadikan Gresik mampu berkontribusi menjadi kota dagang nasional. Gresik begitu luar biasa, tidak tersentuh oleh para kolonial di zamannya yang berusaha mengenyahkan pengusaha-pengusaha pribumi. Semua itu karena Gresik mampu bersaing dengan pedagang-pedagang Internasional lainnya.

Namun, pada tahun 1911, sebuah pelabuhan bernama Tanjung Perak dibangun di Surabaya. Hal ini lantas menurunkan aktivitas perdagangan yang berlokasi di Gresik. Industri penyemakan kulit di Gresik pun harus menurun. Satu-persatu pedagangpun mulai gulung tikar, dan Gresik menjadi sepi secara bertahap. Surabaya berhasil menyingkirkan perekonomian Gresik.

Untungnya, beragam penelitian mengenai potensi sumber daya alam Gresik pun dilakukan pemerintah kolonial Belanda di tahun 1935. Hal ini dilatarbelakangi posisi Gresik yang secara geologis berdiri di atas bebatuan kapur. Kemudian, dieksplorasi-lah bahwasanya Gresik memiliki kandungan galian bahan pembuatan semen yang melimpah. Saat itu juga, kolonial dari Belanda langsung merencanakan untuk mendirikan pabrik semen di Gresik. Sayangnya, proses itu harus ditunda karena faktor peperangan. Perekonomian Gresik di masa lalu harus bertahan dengan kondisi seadanya saja.

Setelah kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1957 di Gresik didirikan dan diresmikan sebuah Pabrik Semen berlabel ‘Semen Gresik’ yang kembali mengangkat perekonomian Gresik pada saat itu. Saat itu, Pabrik Semen Gresik pun mengawali proses industrialisasi di Gresik. Setelah itu, Gresik kembali memperbaiki perekonomiannya dan mulai mengawali ‘bisnis’ sebagai kota industrialisasi Jawa Timur. Tidak hanya itu, Gresik pun mulai menjadi penyokong perekonomian kota Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jatim. Sejak saat itu, terjadi beragam perluasan Kabupaten Gresik yang berjalan seiring dengan tumbuhnya industri-industri besar lainnya di Gresik hingga saat ini.

Demikianlah sebuah perjalanan panjang Gresik selama menjadi kota industrial di masa lalu. Walaupun pernah mengalami kemunduran yang tidak sedikit, Gresik kini kembali turut ambil andil terhadap perekonomian negara, sebagai salah satu penghasil dan distributor semen berkualitas baik dari Indonesia. Sungguh mengagumkan mendengar kisah perekonomian Gresik di masa lalu. Semoga ke depannya, Gresik akan terus tumbuh menjadi kota dengan industri besar di Indonesia.