Sejarah Wali di Gresik dalam Menyebarkan Agama Islam

pesarean sunan gresik maulana malik ibrahim 768x308 » Sejarah Wali di Gresik dalam Menyebarkan Agama Islam

Berbicara mengenai penyebaran Islam di Jawa Timur tidak bisa lepas dari peran kota Gresik pada masa itu. Banyak peninggalan sejarah yang menjadi bukti eksistensi kota Gresik sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur. Dibawah ini ada sejarah wali di Gresik yang berperan dalam menyebarkan agama Islam.

Sejarah Wali di Gresik dalam Menyebarkan Islam

Mengulas sejarah wali di Gresik bisa dimulai dengan pengenalan sosok Syeikh Maulana Malik Ibrahim atau biasa disebut Sunan Gresik. Sunan Gresik mulai menyebarkan agama Islam di Jawa Timur sekitar abad 14 dan disebut-sebut sebagai Wali Songo pertama. Sunan Gresik memulainya dari daerah Leran yang cukup dekat dengan pelabuhan Gresik. Dalam usahanya berdakwah Sunan Gresik juga menggunakan jalur perdagangan sebagai metodenya.

pesarean sunan gresik maulana malik ibrahim » Sejarah Wali di Gresik dalam Menyebarkan Agama Islam

Setelah berdakwah dari satu tempat ke tempat lain, Sunan Gresik mulai dikenal oleh pembesar kerajaan Majapahit. Bahkan raja Majapahit saat itu, Prabu Brawijaya, memberikan sebidang tanah kepada Sunan Gresik karena terkesan dengan dakwah yang dilakukannya. Sebidang tanah tersebut kemudian digunakan untuk membuat pondok pesantren sebagai tempat Sunan Gresik mendidik santri-santrinya. Salah satu jejak sejarah Sunan Gresik dalam dakwahnya adalah bangunan Masjid yang didirikan di Leran tahun 1938 M dan masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Selanjutnya adalah Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf. Beliau lahir di desa Besuki pada tahun 1864. Sifat kewaliannya sudah terpancar sejak kecil dan pada umur 8 tahun dikirim untuk belajar ilmu agama di Yaman Selatan. Saat berusia 20 tahun beliau pindah ke Gresik dan mulai melakukan dakwah Islam. Metode yang digunakan adalah membuka majlis taklim dan dzikir di rumahnya di Gresik yang disambut antusias oleh masyarakat luas.

Sejarah wali di Gresik diteruskan oleh Sunan Giri atau Raden Paku. Sunan Giri Lahir di Blambangan pada tahun 1443 M. Beliau merupakan murid dari Sunan Ampel sekaligus anak angkatnya. Sunan Giri pernah mendirikan masjid dan pesantren di wilayah selatan Gresik yang sekarang dikenal dengan nama Sidomukti. Sunan Giri juga mendirikan Kerajaan Giri Kedaton di Gresik sebagai pusat penyebaran dan pendidikan agama Islam di Pulau Jawa.

Terakhir ada Sunan Prapen yang menjadi penguasa ke 4 Kerajaan Giri Kedaton dan merupakan keturunan langsung Sunan Giri. Pada masa pemerintahan Sunan Prapen, Kerajaan Giri Kedaton mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat peradaban Islam serta politik dan ekonomi di Jawa Timur. Sunan Prapen terkenal karena kewibawaannya sehingga sering dimintai restu oleh petinggi dari berbagai kerajaan untuk melantik rajanya. Sebut saja Raden Patah di Demak dan Sultan Hadiwijaya di Pajang yang keduanya direstui oleh Sunan Prapen untuk berkuasa di kerajaannya.

Keempat tokoh diatas adalah tokoh yang paling dikenal masyarakat luas dalam sejarah wali d Gresik. Masih banyak tokoh lainnya seperti Syeikh Maulana Ishaq, Syeikh Maulana Makhrubi, Sunan Dalem, dan Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf. Semua tokoh tersebut mempunyai peranannya masing-masing dalam penyebaran agama Islam di Gresik. Contohnya Syeikh Maulana Ishaq yang membantu dakwah Sunan Gresik atau Sunan Dalem yang membangun masjid Tiban.

Meskipun beberapa wali pernah belajar agama sampai ke luar negeri, akhirnya mereka memilih Gresik sebagai pusat dakwah mereka. Sejarah wali di Gresik masih bisa ditelisik dengan mengunjungi makam atau bangunan masjid dan pondok pesantren yang didirikan para wali di wilayah sekitar Gresik.

#sumber gambar : IG @ fadlynovianto