Gresik adalah salah satu kabupaten yang menopang sektor perekonomian Jawa Timur. Wilayah yang berada di barat laut kota Surabaya ini memang memiliki banyak andil terutama dalam bidang industri dan perdagangan. Industri perdagangan di Gresik adalah dua sektor penting yang terus berkembang dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Dari tahun ke tahun, keduanya semakin menunjukkan perkembangan. Mari intip pertumbuhan sektor industri dan perdagangan dari kabupaten yang juga berjuluk kota pudak ini.
Di Provinsi Jawa Timur, kabupaten yang terdiri dari 18 kecamatan ini menjadi salah satu kota potensial secara ekonomi. Di Gresik, baik industri maupun perdagangan sama-sama mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setidaknya, selama sepuluh tahun terakhir, industri rumah tangga (home industry) semakin banyak bermunculan. Menurut data BPS Kabupaten Gresik, pada tahun 2006 ada 119 ribu usaha di Gresik yang diprediksi akan terus berkembang dari tahun ke tahun. Begitu pula dengan perdagangan sebagai sektor pendukungnya.
Salah satu julukan yang disematkan kepada Kabupaten Gresik adalah kota industri. Baik industri kecil, sedang, hingga besar semua ada di Kabupaten Gresik. Dari tahun ke tahun, masing-masing industri perdagangan di Gresik mengalami kenaikan meski dalam tingkat yang berbeda. Terlebih setelah masa krisis ekonomi, industri-industri tersebut mulai menunjukkan geliatnya. Produk yang dihasilkan dari industri tersebut selain digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen lokal juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.
Industri rumah tangga adalah salah satu roda penggerak ekonomi di Kabupaten Gresik. Posisi kabupaten Gresik sebagai salah satu tujuan wisata di Provinsi Jawa Timur dan juga kota santri menjadi faktor tumbuh pesatnya sektor industri rumah tangga. Industri ini banyak memproduksi souvenir-souvenir ataupun benda khas yang cocok dijadikan kenang-kenangan para wisatawan yang berlibur ke Gresik. Selain itu, sebagai kota santri, di Gresik banyak terdapat produsen benda-benda yang identik dengan kultur keislaman, seperti sarung tenun dan songkok (kopiah). Untuk industri lain, seperti batu onyx (marmer) juga berkembang di Gresik karena mendapatkan pasokan bahan dari Pulau Bawean yang terletak di sebelah utara Gresik.
Selain industri rumah tangga, Gresik juga tumbuh sebagai kota dengan industri-industri kelas besar. Industri perdagangan di Gresik menguasai pasar-pasar nasional bahkan internasional seperti industri pupuk dan bahan kimia, semen, peralatan rumah tangga, makanan, dan lain-lain. Hal tersebut tentu saja menjadi sumbangsih besar bagi perekonomian Provinsi Jawa Timur.
Industri penghasil barang merupakan sektor utama dalam perekonomian di Gresik. Sementara itu, sektor lain seperti perdagangan dan jasa lain seperti hotel dan restoran menjadi sektor pendukung perekonomian di kabupaten tersebut. Kegiatan perdagangan di Kabupaten Gresik banyak diisi oleh pertokoan-pertokoan kecil yang didirikan di daerah pasar maupun di sepanjang kawasan jalan protokol.
Sektor perdagangan ini juga semakin didukung dengan adanya pelabuhan di pesisir Gresik yang berusaha menjadi salah satu pintu masuk kawasan Industri. Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang ada di Gresik dipastikan akan berdampak bagi sektor industri perdagangan di Gresik karena bisa menumbuhkan geliat ekspor dan impor. Adanya pelabuhan semacam JIIPE ini dapat menekan biaya sehingga terjadi efisiensi biaya produksi maupun distribusi. Hal ini karena pelabuhan terintegrasi dengan beberapa kebutuhan yang diperlukan oleh pemakai jasa.
Ada tiga sektor utama yang menjadi pendukung ekonomi Jawa Timur yaitu, sektor industri, perdagangan, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan. Gresik menjadi salah satu pusat terbesar dari sektor-sektor tersebut. Sektor industri perdagangan di Gresik baik kecil maupun besar memang menjadi dua sektor kontributor dalam perekonomian Jawa Timur pada khususnya dan pada tingkatan skala nasional pada umumnya.