Asal Mula Nama Kota Gresik yang Penuh Misteri

gerbang masuk kota gresik 768x308 » Asal Mula Nama Kota Gresik yang Penuh Misteri

Gresik adalah salah satu kabupaten yang berada di Jawa Timur. Letaknya berada di pesisir timur Pulau Jawa. Gresik terkenal dengan Semen Gresik yang merupakan pabrik semen pertama dan terbesar di Indonesia. Lalu bagaimana awal mulanya kabupaten ini diberi nama Gresik? Dibawah ini ulasan sejarah tentang asal mula nama kota Gresik.

Misteri Asal Mula Nama Kota Gresik

Jika dilihat dari sejarahnya banyak sumber yang menjadi referensi asal-usul nama kota Gresik. Berikut ini adalah sumber-sumber yang pernah diteliti.

gerbang masuk kota gresik » Asal Mula Nama Kota Gresik yang Penuh Misteri

  1. Periode Jawa Kuno

Pada masa Jawa Kuno ada dua sumber tertulis yang bisa dijadikan referensi asal mula nama kota Gresik yaitu Babad Hing Gresik dan Prasasti Karang Bogem. Babad Hing Gresik menyebut Gresik dengan “Gerwarasi”. “Dhekahan punika dipun nameni cara Arab: Gerwarasi…” yang artinya “Pedukuhan itu dinamai dengan bahasa Arab: Gerwarasi…”. Sedangkan Prasasti Karang Bogem (1387 M) sudah menyebutnya secara gamblang dengan nama “Gresik”. “Hana ta kawulaningong saking Gresik…” adalah bagian kalimat pembuka yang terdapat dalam Prasasti Karang Bogem. Artinya adalah “Kemudian adalah seorang warga kami berasal dari Gresik…” yang membuktikan bahwa nama gresik sudah ada sejak saat itu. Nama lain kabupaten Gresik adalah Tandes, yang terdapat dalam beberapa sastra Jawa Kuno. Tandes tertulis dalam inskripsi yang terdapat di makam kompleks makam bupati Gresik jaman dulu.

  1. Periode Kolonial

Periode awal asal mula nama kota Gresik pada masa kolonial ditandai dengan kedatangan bangsa China di wilayah tersebut. Mereka menyebutnya “T’Se T’Sun” atau kampung kotor sebelum akhirnya diganti dengan “T’Sin T’Sun” yang artinya kota baru. Disebut “T’Se T’sun” karena ketika pertama kali tiba di wilayah Gresik, bangsa China menemukan keadaan kota yang benar-benar jauh dari kemajuan yang sebelumnya pernah dicatat oleh seorang penulis dari Belanda. Kemudian ada bangsa Portugis yang menyebut Gresik dengan Gerwarace, Agace, dan Agati jika mengacu pada peta kuno yang dibuat bangsa Portugis pada abad 15. Sedangkan bangsa Belanda (VOC) yang datang setelah Portugis menyebutnya Gerrici atau Grissee sesuai dengan buku “Historisch Onderzoek” yang ditulis oleh J.A.B. Wisselius. J.A.B. Wisselius juga menuliskan bahwa nama “Gerwarasi” dari Babad Hing Gresik masih dipakai sampai sekitar abad 17.

Bangsa Arab yang datang untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam di Jawa menyebut Gresik dengan “Qorrosyaik”. Sebenarnya “Qorrosyaik” adalah perintah kapten kapal untuk menancapkan jangkar ketika sampai di pelabuhan. Terakhir ada Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang terkenal, “The History of Java” menyebut Gresik dengan sebutan Giri-Gisik yang artinya tanah di tepi laut. Hal ini karena Gresik terletak di pesisir timur pantai Jawa.

Diluar sebutan dari bangsa-bangsa asing pada masa kolonial beberapa karya sastra asli Indonesia juga bisa menjadi referensi asal mula nama kota Gresik. Misalnya saja Serat Centhini pada abad ke 19 menyebutkan “Giri-Gresik”. Lalu ada Solichin Salam, seorang pengarang dan wartawan yang lahir tahun 1933 menyebut Gresik dengan Giri-Isa yang berarti bukit – Raja.

Dari semua perbedaan penyebutan sumber-sumber yang menjadi asal mula nama kota Gresik, sebutan Giri-Gisik akhirnya menjadi yang paling populer di masyarakat. Giri yang berarti bukit dan Gisik atau pantai menjadi terkenal karena sesuai dengan ciri geografis kabupaten Gresik. Akhirnya Giri-Gisik berubah menjadi Gresik yang dikenal sekarang melalui percakapan sehari-hari masyarakat.

**sumber gambar : IG @ gresikapik